Thursday, 24 February 2011

#9 Japan's Journey: Yoshiura Matsuri

October 3, 2010

Hari ini gw kudu bangun pagi, karena hari ini ada tour ke Yoshiura, kampungnya dosen gw. Gw dan temen-temen HUSA diajak buat ngeliat festival yang diadakan setiap tahun di Yoshiura, itu adalah Kani Matsuri, atau festival kepiting. Fetival ini diadakan untuk mengucap rasa syukur kepada para dewa atas berkah panen laut terutama kepiting. Kami berkumpul jam 8.40 pagi, karena dosen gw pernah bilang bahwa klo 8.40 pagi adalah 8.40 pagi bukan 8.50 atau 8.55, jika datang di atas waktu itu, gw akan ditinggal. Namun ternyata sampe waktu yang dijanjikan, banyak anak HUSA yang belom datenk, gw sendiri sudah naik ke bus, namun masih sekitar belasan siswa yang belum hadir. Tsunematsu sensei ampe bilang gini, "Ini pertama kalinya sejak HUSA dibuat, kita terlambat berangkat dari waktu yang dijanjikan buat ke Yoshiura..". Ternyata sebenernya udah pada ngumpul namun di jalan bagian lain asrama, soalnya sensei cuma bilang kumpul di depan asrama, jadi cuma ada sedikit mis-komunikasi. Tapi akhirnya semua ngumpul jam 8.50 dan kita semua akhirnya berangkat. Perjalanan dari kota gw, Saijo menuju Yoshiura sekitar 1 jam. Dan dalam perjalanan, gw bisa melihat pemandangan gunung yang sangat menakjubkan ditambah dengan desain-desain rumah Jepang yang masih tradisional, sasuga emank gw hidup di desa...XD

Kami sampai sekitar pukul 9.50 di Yoshiura, kami turun di depan Seven Eleven di Yoshiura. Di sana kami sudah melihat berbagai anak-anak sampai orang dewasa yang sudah memakai kostum festival bersiap untuk festival. Gw masuk ke seven eleven buat beli sedikit makanan buat makan siang, gw beli onigiri sama cheese bread. Murah meriah tapi mengenyangkan..hohoho Setelah itu kami dititahkan untuk berkumpul di Yoshiura Station. Sebelum itu sih gw foto-foto dulu sama anak-anak yang lucu plus sama ondel-ondel Jepang yang sedikit lebih kecil dari ondel-ondel Indonesia..hohoho Saat menyadari temen-temen gw sudah tidak ada karena gw sibuk foto-foto, gw baru panik dan langsung jalan cepat menuju Yoshiura Station...Sampe di Yoshiura Station, gw udah melihat temen-temen gw memakai iket kepala buat Matsuri, ahhh gw juga maoooo....untung ada orang Jepang yang cepet menangkap kemauan gw dan langsung memberikan gw iket kepala buat Matsuri...dan abis itu gw foto-foto sama temen2 HUSA gw dan sama beberapa orang panitia yang turut serta dalam Matsuri kayak Tengu-san dan Karasu-san...XDDD Beberapa saat kemudian festival dimulai, Omikoshi utama mulai diarak dari pasar festival di Yoshiura. Pasarnya itu bener-bener kayak pasar festival yang gw sering liat-liat di drama kayak ada stand buat nangkep ikan mas, stand makanan yang bejibun kayak takoyaki, okonomiyaki, tebasaki, ringuyaki, yakitori, yakisoba, ramen, udon, uh puas deh..tapi mahal-mahal...gw aja cuma beli beberapa walo gw ngiler pengen beli semua...XD

Kemudian gw diajak sama Jeff-san, orang yang sudah berpengalaman hadir di Yoshiura Matsuri menju kuil utama yang merupakan tujuan terakhir dari semua Omikoshi (ada sekitar 7-10 Omikoshi deh klo gw ga salah ingat). Melewati beberapa gang perumahan Jepang yang lebih mirip desa kecil itu akhirnya gw sampai juga di kuil, dan tangga-nya itu tinggi banget, membayangkan gimana susahnya mengangkat Omikoshi yang super duper berat terus menaiki tangga yang tinggi kayak begini, pasti sangat berat. Saat sampe di atas kuil, napas gw udah ngos-ngosan, emank tinggi sih, itu gw ga bawa apa2 tapi udah capek, gimana yang ngangkat Omikoshi...XD Sembari menunggu Omikoshinya sampe di kuil (tentu saja setelah diarak keliling kampung), gw sama beberapa temen masuk ke kuilnya dulu. Namun sebelum masuk ke kuil, kita harus mencuci tangan dulu di sebuah mata air yang bener2 terkesan kuno deh...kita mesti mencuci tangan karna kita mesti bersih saat memasuki kuil, kayak wudhu aja di masjid. Di dalam kuil, cara berdoa ala Shinto adalah lu melempar Goendama (koin 5 yen ke kotak sumbangan gitu) kemudian lu menunduk satu kali kemudian lu tepuk tangan 2 kali...kemudian lu berdoa harapan2 lu, nanti wanita kuil berbaju merah putih (sebutannya Miko, ini kerjaan Rei si sailor Mars nih..XD) akan menyentuh pala lu dengan kertas-kertas putih yang sudah didesain sedemikian rupa (sebutannya Haraegushi) seperti memberkati kita. Setelah berdoa, lu nunduk lagi satu kali, dan kemudian wanita berbaju putih merah itu akan memberikan lu Omamori (sebuah jimat keberuntungan). Omamori itu isinya beras, sebenernya dalam tradisi China (karena gw Chinese), jimat keberuntungan juga biasanya diisi dengan beras (sasuga, budaya Jepang emank berasal dari China..XD

Beberapa saat kemudian Omikoshi utama yang paling berat sudah mencapai bagian bawah kuil, mereka akan memanjat. Orang-orang diatas kuil sudah menyiapkan tambang yang sangat besar untuk membantu menarik Omikoshi dari atas kuil juga (gw punya videonya tapi gw ga bisa upload karena terlalu besar sizenya..tar klo ada waktu gw upload deh di sini) Pada dasarnya semua Omikoshi diarak mengelilingi kuil dan kemudian menghormat menuju kuil sebagai rasa syukur dan berdoa agar panen tahun inipun bisa baik. Nah waktu pas sesi istirahat dan sebagain Omikoshi sudah diangkat ke kuil, gw kan mao foto-foto sama 4 anak kecil yang memakai kimono dan dirias seperti anak perempuan yang memukul taiko di atas Omikoshi utama dan meneriakkan senandung-senandung kuno, nah ada satu anak yang hilang, kayaknya sih udah ke tenda panitia. Terus ibu itu ngajak gw ke tenda panitia, dan dia nanya asal gw dari mana, pas gw bilang dari Indonesia, dia kayaknya seneng gitu terus gw dibawa buat dikenalin sama 5 anak laki-lakinya, dia bilang "ini Oniichan (kakak laki-laki) dari Indonesia...", semua anaknya nunduk gitu ke gw sambil ngomong "Shitsurei shimasu (kayak salam yg hormat gitu deh)". Abis itu 4 anak yang jadi pemukul taiko di atas Omikoshi itu disuruh kumpul, dia ngomong sambil teriak "kumpul-kumpul! Oniichan dari Indonesia mao foto sama kalian" terus pas ada Tengu-san, disuruh foto juga sekalian sama ibu tersebut. Senangnya, ramah banget ibu itu. Dan gw berasa kayak anak yang terpisah dari orang tuanya dan akhirnya diketemukan sama orang tua yang sebenernya di Jepang...huahahaa

Abis itu istirahat lunch, gw di sekitar kuil makan roti dan onigiri yang gw beli di Seven Eleven, mengobrol sama beberapa anak HUSA dan Tsunematsu-sensei. Sayang hujan gerimis turun, namun untung tidak deras sehingga festival tetep berjalan di tengan hujan gerimis. Ada Omikoshi yang diangkat sama anak-anak juga, lebih kecil Omikoshinya, tapi lucu melihat anak-anak yang mengangkat Omikoshi. Dan biasanya di tiap rombongan Omikoshi selalu ada peniup seruling, yang biasanya anak muda cewek, atau orang tua pria yang memakai yukata atau hakama. Saat mendengarkan musik-musik itu, gw merasa dibawa ke jaman-jaman sengoku atau mungkin ke periode Heian, yang membuktikan bahwa festival ini emank bener-bener sangat tua dan mungkin sudah berumur ratusan tahun yang dipertahankan turun temurun di Jepang. Dan gw rasa hal ini sangat baik dilakukan, bukankah menjaga apa yang sudah diajarkan leluhur adalah hal yang baik? Karena ada leluhur maka ada kita.

Sekitar jam 2, semua Omikoshi sudah diarak ke atas, dan akan kembali dibawa ke bawah untuk diarak menuju laut, di sana semua rangkaian festival akan berakhir. Gw sih gak ngikutin arak-arakan, gw ke pasar festival dan karna mahal-mahal gw cuma beli ringuyaki, itu makanan kayak okonomiyaki, tapi lebih enak deh..*biased* Abis itu gw malah ke duduk-duduk di Yoshiura Station sama beberapa temen HUSA dari China dan Inggris serta Australia. Nah di sana juga duduk beberapa anak Jepang yang gw kira sedang dalam rebellious stage alias berjiwa preman...XD Temen gw dari Inggris aja diajakin ngomong topik Echi (porn) sama mereka...XD Temen gw si Nick (inggris) malah ngeladenin mereka dan entah kenapa si Nick malah teriak-teriak logat yakuza abis itu, wah si Nick diajarin ga bener ama mereka..XDDD Terus karena waktu pulang masih satu jam lagi (sekitar 14.30 saat itu), maka temen gw yg dari China, XinXin, nanya ama si anak2 preman, "Di sekitar sini ada tempat bagus ga?", si anak preman langsung jawab, "RABU HOTERU! (Love Hotel)!", gw langsyung ketawa, XinXin ketawa miris. Sekali lagi dia nanya hal yg sama...dan si anak itu jawab lagi "RABU HOTEL?Dou?", XinXin langsung teriak "NAI! (ga mao)". Gw ketawa ngakak abis. Lagian dia nanya sama anak begitu sih. Pada akhirnya kita semua pergi ke pasar festival lagi dan kemudian ke laut (lautnya bener-bener kirei deh).

Sekitar jam 15.30 kami semua berangkat pulang dari Yoshiura menuju asrama lagi. Benar-benar hari yang menyenangkan. Merasakan matsuri di Jepang itu ga bisa dibandingin sama matsuri di Indonesia, bener-bener ga bisa. Lu bener-bener akan merasakan "Ah Matsuri da!" waktu lu ngerasain matsuri di Jepang. Feelingnya bener-bener beda.

Malemnya, gw cuma nonton TV, ada TV show dimana ada Shida Mirai. Dia bener-bener cakep. Ampun deh, saya terlena...KYAAA..XD








Petualangan Selanjutnya!

1 comments:

Victoria Mc Mahon said...

Blog dan artikelnya bagus juga, komentar juga ya di blog saya www.when-who-what.com